Kamis, 25 Februari 2010

Seputar Riset

Skripsi, Tesis, dan Disertasi adalah karya ilmiah yang disyaratkan untuk lulus pendidikan jenjang S-1, S-2 dan S-3. Pada dasarnya cara penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi adalah sama, bedanya semakin tinggi tingkatannya, maka semakin banyak fakta-fakta dan teori-teori yang harus dirujuk sebagai dasar penelitian, dan juga cara penyajiannya mulai dari hanya mendeskripsikan suatu obyek penelitian sampai dengan menghasilkan suatu teori berdasarkan fakta-fakta empiris. Banyak mahasiswa yang sedang menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi memilih untuk menunda-nunda proses penyusunan proposal penelitiannya atau bahkan tidak menyelesaikan Skripsi, Tesis, dan Disertasinya karena tidak tahu harus mulainya darimana atau sudah jenuh dengan revisi yang tak kunjung selesai atau tidak mempunyai waktu, misalnya karena sambil bekerja. Sebenarnya yang menjadi kendala dalam penyusunan suatu proposal penelitian adalah : (1) Komitmen yang kurang kuat pada diri sendiri untuk mau memulai menyusun proposal penelitian; Jangan takut salah! "Orang yang SUKSES adalah orang yang pernah membuat KESALAHAN; Tidak ada orang yang SUKSES tanpa mengalami suatu KESALAHAN", (2) Kesulitan dalam menentukan masalah yang akan diteliti atau yang ingin diketahui lebih lanjut, sebagai titik awal untuk menyusun suatu proposal penelitian, (3) Tidak mempunyai referensi yang cukup terkait dengan topik penelitiannya, dan (4) Kurang pengalaman dalam menulis karya ilmiah sehingga sulit untuk menguraikan pendapatnya dalam bentuk tulisan; Perlu latihan dan jangan takut salah!. Oleh sebab itu mudah-mudahan Pedoman Praktis Penyusunan Usulan Penelitian/ Proposal Skripsi,
Tesis, dan Disertasi yang singkat ini minimal dapat memberikan pencerahan bagi Anda.Semoga Bermanfaat... dan TETAP SEMANGAT!.

Salam SUKSES MULIA!



Menentukan Masalah
5 comments Posted by The Magic Of Making Up at 07:14

Setiap penelitian harus bertolak dari suatu masalah. Penelitian dilakukan justru karena adanya masalah. Tanpa masalah penelitian tidak perlu dilakukan. Artinya masalah merupakan syarat mutlak bagi suatu penelitian. Kemudian penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah. Namun dalam praktiknya untuk menggali dan menentukan masalah untuk keperluan penyusunan proposal penelitian seringkali tidak mudah. Pada umumnya mahasiswa menghadapi kesulitan untuk memetakan sekalipun sudah jelas-jelas tampak di depan mata. Artinya, mahasiswa seringkali tidak mampu melihat dan memahami gejala-gejala yang ada di sekitarnya sebagai masalah.
Ketika Anda hendak menyusun proposal penelitian, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menentukan masalah. Masalah dapat mengemuka dalam bentuk kinerja, produktivitas, prestasi kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja karyawan/ pegawai perusahaan atau instansi pemerintah yang menurun atau belum optimal. Masalah bisa pula tampak dalam bentuk pelayanan karyawan/ pegawai perusahaan/ instansi yang menurun atau belum optimal, pelanggan yang tidak puas atau prestasi dan motivasi belajar siswa yang surut. Intinya dalam masalah terdapat gejala-gejala yang mengindikasikan adanya penurunan, kemunduran, kemerosotan, atau paling tidak belum sesuai dengan harapan, standar, atau kriteria yang digunakan/dibakukan.
Contohnya :

* Karyawan yang datang ke kantor sering terlambat, mengambil waktu istirahat melebihi jam istirahat, pulang lebih cepat, dan sering mangkir tanpa alasan yang jelas. Ini mengindikasikan adanya gejala-gejala aktual rendahnya motivasi kerja atau kinerja karyawan.
* Siswa yang nilai raportnya menurun adalah indikasi dari masalah yang terkait dengan motivasi belajar siswa.
* Guru mengajar dengan output lebih dari 50% siswanya tidak lulus adalah gejala yang mengarah pada masalah motivasi mengajar atau kinerja guru.
* Karyawan di suatu instansi yang korup adalah indikasi adanya masalah yang terkait dengan kinerja karyawan dalam hubungannya dengan spiritualitas, kecerdasan emosional, pengawasan, atau budaya organisasi.

Jadi dapat menggunakan indikasi penurunan, kemunduran atau kemerosotan tersebut untuk melihat adanya masalah. Jika tidak ada gelaja yang mengarah ke indikasi tersebut, maka dapat melihat dari sisi yang lain, yaitu ketidakmampuan dalam mencapai atau memenuhi standar, kriteria atau harapan.

Proses Penelitian Kuantitatif : Klik Gambar Untuk Memperbesar



Latar Belakang Masalah
2 comments Posted by The Magic Of Making Up at 07:12

Jika sudah mementukan masalah, langkah berikutnya menggali latar belakang dari masalah yang akan Anda teliti. Latar belakang menguraikan tentang faktor-faktor yang menyebabkan atau mendorong munculnya masalah. Oleh karena itu penyajian latar belakang harus dimulai dari masalah yang akan diteliti, kemudian disusul sejumlah faktor atau variabel yang memiliki peluang menyebabkan munculnya masalah. Sebagai pembukaan pada umumnya diutarakan dahulu mengenai rasional atau alasan mengapa kita tertarik atau perlu meneliti masalah tersebut. Alasan ini biasanya terkait dengan fakta empirik atau kajian teroritik. Untuk mudahnya ikuti langkah-langkah berikut secara berurutan dalam menyusun atau menyajikan latar belakang :

* Uraikan mengenai alasan yang mendorong meneliti masalah tertentu. Jika yang diteliti misalnya kinerja pegawai, maka utarakan bahwa kinerja pegawai sangat penting bagi kelangsungan dan perkembangan organisasi, terutama dalam menghadapi iklim kompetisi yang semakin ketat pada era globalisasi.
* Paparkan gejala-gejala aktual di lokasi penelitian yang menunjukkan menurunnya kinerja pegawai. Perkuat dengan acuan teoritik yang menunjukkan bahwa gejala-gejala tersebut merupakan bagian dari kinerja yang buruk atau setidaknya kurang optimal.
* Sajikan beberapa faktor atau variabel yang menurut teori potensial mendorong terjadinya penurunan kinerja Misalnya : motivasi dan kompensasi kerja. Tunjukkan keterkaitan faktor-faktor atau variabel-variabel tersebut dengan kinerja.
* Sebagai penutup, ketengahkan tentang keterkaitan dan perlunya meneliti masalah tersebut (kinerja) ditinjau dari perspektif faktor-faktor atau variabel-variabel penyebabnya (motivasi dan kompensasi kerja).



Identifikasi Masalah
0 comments Posted by The Magic Of Making Up at 07:12

Banyak faktor yang mungkin menyebabkan timbulnya suatu masalah. Dalam kasus kinerja pegawai, bukan hanya terkait dengan motivasi dan kompensasi kerja, tetapi juga kepemimpinan, supervisi/pengawasan, iklim organisasi, budaya organisasi, iklim komunikasi organisasi, lingkungan kerja, pelatihan, kepuasan kerja, semangat kerja, etos kerja, kedisiplinan, kecerdasan emosional, manajemen stress, kondisi fisik, dan lain-lain.
Idealnya, ketika kita meneliti tentang masalah kinerja, semua faktor tersebut kita teliti. Namun, karena sejumlah keterbatasan yang kita miliki, misalnya waktu, tenaga, biaya, dan kemampuan, maka tidak semua faktor tersebut dapat kita teliti. Oleh karena itu, sesuai dengan jenjang pendidikan kita (S1, S2 atau S3), kita hanya meneliti sebagian kecil saja dari faktor-faktor tersebut.
Walaupun demikian, untuk kepentingan penyusunan proposal penelitian kita, semua faktor tersebut dapat diidentifikasi sebagai masalah, satu per satu. Makin banyak identifikasi masalah yang kita lakukan, makin baik. Untuk mempermudah dalam melakukan identifikasi masalah, gunakan acuan teoritik yang terkait dengan kinerja. Perhatikan faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja pegawai, lalu jadikan faktor-faktor tersebut sebagi identifikasi masalah.
Selama ini ada 2 (dua) versi penyajian identifikasi masalah. Ada yang menyajikan dalam bentuk pertanyaan, dan ada pula yang menyajikan dalam bentuk pernyataan. Keduanya memiliki rasional masing-masing. Tetapi Anda tidak perlu bingung. Gunakan salah satu yang sesuai dengan ketentuan penyusunan proposal yang berlaku di fakultas atau universitas tempat Anda kuliah.



Pembatasan Masalah
0 comments Posted by The Magic Of Making Up at 07:11

Jika hendak menyusun proposal penelitian untuk penulisan disertasi, harus memasukkan semua faktor tersebut kedalam paket identifikasi masalah, bahakan perlu ditambah faktor lain yang baru. Tetapi, jika mau menyusun proposal skripsi atau tesis, tidak perlu memasukkan semua faktor tersbut. Gunakan saja beberapa yang paling relevan dengan masalah yang akan diteliti. Pertimbangkan segenap keterbatasan, khususnya tenaga, waktu, biaya, dan kemampuan teoritik dan metodologis. Pembatasan masalah minimal mencakup dua hal : (1) Lokasi/Obyek Penelitian :Hal ini berkaitan langsung dengan tempat yang dijadikan obyek penelitian, misalnya : perusahaan, instansi pemerintah, sekolah, pesantren, masjid, gereja, pasar/mall, dan lain-lain. (2) Variabel atau Fokus Penelitian :Hal ini berkaitan dengan variabel-variabel atau dokus penelitian yang akan diteliti.
Jadi dalam pembatasan masalah, 2 (dua) unsur tersebut harus terpenuhi. Sebagai gambaran dapat diberikan contoh untuk penelitian mengenai kinerja pegawai PT. X sebagai berikut :

”Seperti diuraikan diatas, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai sangat banyak. Padahal, dalam waktu yang sama, penulis memiliki sejumlah keterbatasan, terutama waktu, biaya, tenaga dan kemampuan akademik. Menyadari kondisi tersebut dan terutama sesuai dengan kaidah keilmuan, maka permasalahan penelitian ini dibatasi hanya pada masalah pengaruh motivasi dan kompensasi kerja terhadap kinerja pegawai PT. X”.
Dalam contoh ini, unsur pertama diwakili oleh PT. X, sedangka unsur kedua diwakili oleh variabel-variabel motivasi, kompensasi dan kinerja pegawai.



Perumusan Masalah
0 comments Posted by The Magic Of Making Up at 07:10

Apabila sudah berhasil membatasi masalah dengan tepat, maka langkah berikutnya adalah merumuskan masalah. Perumusan masalah harus sesuai dan sinkron dengan pembatasan masalah dan disajikan dalam bentuk pertanyaan. Dengan merujuk pada contoh pembatasan masalah diatas maka dapat diberikan contoh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT. X?
2. Apakah terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai PT.X?
3. Apakah terdapat pengaruh motivasi dan kompensasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai PT. X?

Atau dalam versi lainnya :

1. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT. X?
2. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT.X?
3. Apakah secara bersama-sam motivasi dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT. X?

Atau kalau judulnya mengenai Hubungan, maka rumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan antara motivasi dengan kinerja pegawai PT. X?
2. Apakah terdapat hubungan antara kompensasi dengan kinerja pegawai PT. X?
3. Apakah terdapat hubungan antara motivasi dan kompensasi secara bersama-sama dengan kinerja pegawai PT. X?

Banyak variasinya dalam menyajikan perumusan masalah. Anda pilih saja salah satu yang paling sesuai dengan selera perguruan tinggi tempat Anda kuliah. Ada kalanya Anda tidak puas pada selera perguruan tinggi tempat Anda kuliah, tetapi sebagai mahasiswa Anda tidak dapat berbuat banyak. Sebagai bagian dari civitas akademika. Anda harus mengikuti aturan main yang berlaku di perguruan tinggi tersebut.



Tujuan Penelitian
0 comments Posted by The Magic Of Making Up at 07:10

Tujuan penelitian harus sejalan dan sinkron dengan masalah penelitian yang sudah diformulasikan dalam bentuk rumusan masalah.
Contohnya :
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini ditujukan untuk :

* Mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT. X
* Mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai PT. X
* Mengetahui pengaruh motivasi dan kompensasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai PT. X

Atau kalau rumusan masalahnya mengenai Hubungan, maka tujuan penelitiannya sebagai berikut :
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini ditujukan untuk :

* Mengetahui hubungan antara motivasi dengan kinerja pegawai PT. X
* Mengetahui hubungan antara kompensasi dengan kinerja pegawai PT. X
* Mengetahui hubungan antara motivasi dan kompensasi secara bersama-sama dengan kinerja pegawai PT. X



Kegunaan/Manfaat Penelitian
0 comments Posted by The Magic Of Making Up at 07:08

Kegunaan/manfaat penelitian umumnya dipilah menjadi dua kategori, yaitu teoritis/akademis dan praktis/fragmatis. Kegunaan teoritis/akademis terkait dengan kontribusi tertentu dari penyelenggaraan penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan serta dunia akademis. Sedangkan kegunaan praktis/fragmatis berkaitan dengan kontribusi praktis yang diberikan dari penyelenggaraan penelitian terhadap obyek penelitian, baik individu, kelompok, maupun organisasi.
Contohnya :
Merujuk pada tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini sekurang-kurangnya diharapkan dapat memberikan dua kegunaan, yaitu :

* Manfaat teoritis, dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan manajemen sumber daya manusia, khususnya yang terkait dengan pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap kinerja pegawai PT. X.
* Manfaat praktis, dapat memberikan masukan yang berarti bagi PT. X dalam meningkatkan kinerja pegawainya, khususnya melalui perspektif motivasi dan kompensasi.



Sistematika Penulisan
0 comments Posted by The Magic Of Making Up at 03:12

Sistematika penulisan dibuat dengan dua tujuan. Pertama, sebagai guidance bagi penulis untuk menyusun bab-bab yang belum terselesaikan, yaitu bab dua dan seterusnya. Kedua, untuk mempermudah pembaca dalam menyimak dan memahami keseluruhan bagian skripsi, tesis atau disertasi.

Contoh Sistematika Penulisan :


PENELITIAN KUANTITATIF

BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah : berupa pengantar mengenai arti penting topik tersebut untuk diteliti, alur berpikir hingga muncul permasalahan, yang diakhiri oleh perumusan masalah yang berbentuk kalimat tanya
B. Tujuan Penelitian : berisi tujuan diadakannya penelitian tersebut
C. Manfaat Penelitian : berisi manfaat teoritis dan manfaat praktis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Variabel terikat / kriterium : berisi pengertian atau defmisi variabel tersebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari variabel tersebut yang nantinya dijadikan indikator dari alat ukur yang digunakan, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya
B. Variabel bebas / prediktor : berisi pengertian atau definisi variabel tsebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari variabel tersebut yang nantinya dijadikan indikator dari alat ukur yang digunakan, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya
C. Subjek Penelitian : untuk menggambarkan subjek penelitian -- berisi pengertian, karakteristik dsb) mengenai subjek penelitian (misal : remaja, ibu rumah tangga, waria, pekerja seks komersil, dsb)
D. Hubungan antara Variabel A dengan B atau Perbedaan pada variabel A berdasarkan variabel B : berupa dinamika yang menggambarkan keterkaitan antara variabel A clan Variabel B (baik berupa hubungan, pengaruh, atau perbedaan), sehingga nantinya dapat ditarik suatu hipotesis
E. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi variabel-variabel penelitian : berisi variabel apa saja yang ada dalam penelitian tersebut
B. Definisi operasional variabel-variabel penelitian : bentuk operasional dari variabel-variabel yang digunakan, biasanya berisi definisi konseptual, indikator yang digunakan, alat ukur yang digunakan (bagaimana cara mengukur) & penilaian alat ukur (semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi .......)
C. Subjek penelitian : berisi karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian, juga diberi penjelasan mengenai populasi, sampel dan teknik sampling yang digunakan

D. Teknik pengumpulan data : teknik dan alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data dan setiap alat ukur yang digunakan perlu dijelaskan
E. Validitas dan reliabilitas alat pengumpul data : berisi pengertian mengenai konsep validitas dan reliabilitas serta teknik yang dilakukan. Jika menggunakan alat ukur yang sudah ada, hasil uji validitas dan reliabilitasnya harap ditulis.
F. Teknik analisis data : teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian

BAB IV PENUTUP
A. Simpulan : berupa poin-poin yang berisi hasil penelitian yang menjawab hipotesis penelitian dan hasil tambahan lainnya.
B. Saran : saran untuk subjek atau pihak-pihak yang berkaitan dengan hasil penelitian, juga untuk penelitian selanjutnya

Daftar Pustaka
Lampiran


PENELITIAN EKSPERIMEN

BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah : berupa pengantar mengenai arti penting topik tersebut untuk diteliti, alur berpikir hingga muncul permasalahan & diakhiri oleh perumusan masalah yang berbentuk kalimat tanya
B. Tujuan Penelitian : berisi tujuan diadakannya penelitian tersebut
C. Manfaat Penelitian : berisi manfaat teoritis dan manfaat praktis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Variabel terikat : berisi pengertian atau definisi variabel tersebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari variabel tersebut yang nantinya dijadikan indikator dari alat ukur yang digunakan, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya
B. Variabel bebas : berisi pengertian atau definisi variabel tersebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari variabel tersebut yang nantinya dijadikan indikator dari alat ukur yang digunakan, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya
C. Subjek Penelitian : untuk menggambarkan subjek penelitian -- berisi pengertian, karakteristik dsb) mengenai subjek penelitian (misal : remaja, ibu rumah tangga, waria, pekerja seks komersil, dsb)
D. Pengaruh / efektivitas variabel bebas terhadap (untuk meningkatkan) variable terikat : berupa dinamika yang menggambarkan pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat pada subjek penelitian (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol), sehingga nantinya dapat ditarik suatu hipotesis
E. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi variabel penelitian : berisi variabel apa saja yang ada dalam penelitian tersebut
B. Definisi operasional variabel penelitian : bentuk operasional dari variabel-variabel yang digunakan, biasanya berisi definisi konseptual, indikator yang digunakan, alat ukur yang digunakan (bagaimana cara mengukur) & penilaian alat ukur
C. Subjek penelitian : berisi karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian.
D. Teknik pengumpulan data : teknik dan alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data dan setiap alat ukur yang digunakan perlu dijelaskan
E. Validitas dan reliabilitas alat ukur : berisi pengertian mengenai konsep validitas dan reliabilitas serta teknik yang dilakukan. Jika menggunakan alat ukur yang sudah ada, hasil uji validitas dan reliabilitasnya harap ditulis.
F. Rancangan Eksperimen : menggambarkan rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian
G.Teknik analisis data : teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian

BAB IV PENUTUP
A. Simpulan : berupa poin-poin yang berisi hasil penelitian yang menjawab hipotesis penelitian dan hasil tambahan lainnya.
B. Saran : saran untuk subjek atau pihak-pihak yang berkaitan dengan hasil penelitian, juga untuk penelitian selanjutnya

Daftar Pustaka
Lampiran


PENELITIAN KUALITATIF

BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah : berisi pengantar mengenai alasan topik tersebut diteliti dan signifikansi masalah
B. Pertanyaan Penelitian : berupa perumusan masalah yang berbentuk kalimat tanya (mengapa, bagaimana)
C. Tujuan Penelitian : berisi tujuan diadakannya penelitian tersebut
D. Manfaat Penelitian : berisi manfaat teoritis dan manfaat praktis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Fokus Penelitian (konsep) 1 : berisi pengertian atau definisi konsep tersebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari konsep tersebut yang nantinya akan dijadikan indikator dari konsep tersebut, faktor¬faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya
B. Fokus penelitian (konsep) 2 (jika menggunakan 2 konsep) : berisi pengertian atau definisi konsep tersebut, a5pek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari konsep tersebut yang nantinya akan dijadikan indikator dari konsep tersebut, faktor¬faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya
C. Dinamika yang menggambarkan keterkaitan antara konsep 1 dan konsep 2 (jika menggunakan 2 konsep)
D. Hipotesis (jika mengajukan hipotesis)

BAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek penelitian : berisi karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian dan jumlah subjek yang akan diteliti
B. Tahap-tahap penelitian : berisi gambaran mengenai tahap persiapan dan pelaksanaan yang dilakukan dalam penelitian
C. Teknik pengumpulan data : gambaran mengenai teknik dan alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data
D. Instrumen Penelitian : alat bantu yang digunakan di dalam penelitian
E. Keabsahan dan keajegan penelitian : berisi pengertian dan gambaran mengenai konsep keabsahan (validitas - dimana didalamnya termasuk triangulasi data) dan keajegan (reliabilitas - termasuk cek dan ricek) dalam penelitian kualitatif

BAB IV PENUTUP
A. Simpulan : berupa poin-poin yang berisi hasil penelitian yang menjawab pertanyaan penelitian dan hasil temuan lainnya.
B. Saran : saran untuk subjek atau pihak-pihak yang berkaitan dengan hasil penelitian, juga untuk peneliti selanjutnya

Daftar Pustaka
Lampiran (termasuk pedoman wawancara, pedoman observasi, verbatim)



Tinjauan Pustaka
0 comments Posted by The Magic Of Making Up at 03:12

Tinjauan pustaka harus menguraikan perkembangan teoritis dari awal pemunculan sebuah teori hingga perkembagannya terkini (pada masa sekarang), dan diberikan apresiasi berupa kekurangan dan kelebihan, serta relevansinya dengan topik penelitian yang diteliti. Dalam tinjauan harus ada unsur definisi dan dimensi/indikator. Tip dalam mempermudah mendapatkan bahan-bahan yang relevan dan terpilih adalah sebagai berikut :

* Cari jurnal ilmiah yang variabelnya sama dengan variabel yang akan digunakan dalam proposal penelitian, disitu akan menemukan teori-teori yang relevan dan terpilih.
* Baca tesis atau disertasi yang variabelnya sama dengan variabel yang akan diteliti dalam proposal penelitian, disistu akan memperoleh bahan-bahan yang berharga dan relevan.
* Beri tanda khusus pada bagian-bagian dari jurnal, tesis atau disertasi yang akan dikutip dengan tidak lupa mencatat sumber aslinya.
* Seleksi bahan-bahan yang diperoleh lalu himpun per variabel, bagian, sub-bagian dan seterusnya hingga bagian terkecil.
* Gunakan bahan-bahan tersebut sesuai kebutuhan, urutan, dan prioritas penggunaannya.



Kerangka Pemikiran
2 comments Posted by The Magic Of Making Up at 03:11

Kerangka pemikiran intinya berusaha menjelaskan konstelasi hubungan antar variabel yang akan diteliti. Konstelasi hubungan tersebut idealnya dikuatkan oleh teori atau penelitian sebelumnya. Dalam menyusun kerangka pemikiran, penyajiannya dimulai dari variabel yang mewakili masalah penelitian. Jika hendak diteliti adalah masalah kinerja pegawai dalam hubungannya dengan motivasi dan kompensasi, maka penyajiannya dimulai dari teori kinerja lalu dikaitkan dengan teori motivasi. Keterkaitan dua variabel tersebut sedapat mungkin dilengkapi dengan teori atau penelitian tedahulu yang dilakukan seorang pakar/peneliti atau lebih yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antar keduanya.
Jika konstelasi hubungan antara kinerja dan motivasi sudah terbangun dengan baik, maka tahap selanjutnya adalah merangkai konstelasi hubungan antara kinerja dengan kompensasi, dengan persyaratan teoritis serupa. Artinya, konstelasi hubungan atar keduanya juga harus diperkuat teori atau penelitian terdahulu.
Pada bagian akhir kerangka pemikiran umumnya disajikan konstelasi hubungan antara keseluruhan variabel dilengkapi dengan bagan yang menggambarkan hubungan antar variabel penelitian. Jika akan meneliti pengaruh motivasi dan kompensasi terhadap kinerja pegawai, maka dapat gambarkan secara bagan konstelasi tersebut.



Hipotesis Penelitian
0 comments Posted by The Magic Of Making Up at 03:11

Hipotesis adalah dugaan sementara sehingga masih memerlukan pembuktian (Hadi, 2002:63). Hipotesis dinyatakan dalam bentuk ’pernyataan’ dan sinkron dengan rumusan masalah.

Bentuk-bentuk hipotesis :
Hipotesis Null :

* Ho:Tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT. X
* Ha:Terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT. X

* Ho:Tidak terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai PT. X
* Ha:Terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai PT. X

* Ho:Tidak terdapat pengaruh motivasi dan kompensasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai PT. X
* Ha:Terdapat pengaruh motivasi dan kompensasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai PT. X

Hipotesis Kerja :

* Terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai PT. X
* Terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai PT. X
* Terdapat pengaruh motivasi dan kompensasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai PT. X



Metode Penelitian
0 comments Posted by The Magic Of Making Up at 03:10

Metode penelitian secara tersirat dapat memberikan gambaran mengenai pendekatan, tipe, jenis atau desain dari suatu penelitian. Metode penelitian yang populer : metode survey, pada umumnya digunakan untuk jenis penelitian deskriptif, asosiatif maupun komparatif.



Teknik Pengambilan Sampel
0 comments Posted by The Magic Of Making Up at 03:09

Jika populasi kurang dari 100 orang dan mudah dijangkau sebaiknya digunakan teknik pengambilan sampel sensus atau sampel jenuh. Jika populasi relatif besar dapat digunakan teknik pengambilan sampel sebagai berikut :

* Acak sederhana (simple random), apabila semua anggota populasi diberikan kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian.
* Proporsional (proportional), apabila karakteristik populasi terdiri dari kategori, kelompok atau golongan yang setara atau sejajar.
* Stratifikasi (stratified), apabila populasi terdiri atas kategori-kategori atau kelompok-kelompok yang memiliki susunan bertingkat.
* Purposif (purposive), apbila pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik atau ciri-ciri tertentu berdasarkan ciri atau sifat populasinya.
* Kuota (quota), apabila penentuan jumlah sampel dilakukan terlebih dahulu sebelum penelitian dilakukan.
* Kluster (cluster), apabila pemilihandan penentuan sampel didasarkan pada kelompok-kelompok individu, bukan pada individu.
* Insidental, apabila penentuan sampel didasarkan pada faktor kebetulan yang dijumpai peneliti pada saat melakukan penelitian.
* Bertahap (multistage), apabila pengambilan sampel dilakukan dua tahap atau lebih sesuai dengan kebutuhan, baik dengan menggunakan metode yang sama maupun berbeda.



Teknik Pengumpulan Data
1 comments Posted by The Magic Of Making Up at 03:08

Teknik pengumpulan data yang lazim digunakan :
1. Studi Lapangan :

* Kuesioner/Angket. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang dibuat berdasarkan indikator-indikator dari varibel penelitian yang harus direspon oleh responden.
* Wawancara. Wawancara dapat dilakukan secara : (1) Terbuka (open-ended), peneliti bertanya kepada responden kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa dan opini mereka mengenai peristiwa yang ada, (2) Terfokus (responden diwawancarai dalam waktu yang pendek), dan (3) Terstruktur (menggunakan pertanyaan yang terstruktur).
* Observasi. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan fakta-fakta empiris yang tampak (kasat mata).
* Dokumentasi. Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto, atau benda-benda lainnya yang berkaitan dengan aspek-aspek yang diteliti.

2. Studi Pustaka

* Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik buku, jurnal, majalah, koran, atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik, fokus atau variabel penelitian.



Teknik Analisis Data
1 comments Posted by The Magic Of Making Up at 03:07

Teknik analisis data yang umum digunakan, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi variabel penelitian, antara lain dengan cara melihat skor minimum, skor maksimum, jangkauan (range), mean, median, modus, standar deviasi dan variansnya yang dilengkapi dengan tabel frekuensi berikut histogramnya.
Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dan membangun generalisasi penelitian. Formula dan rumus statistik disesuaikan dengan jenis penelitiannya : asosiatif atau komparatif.


Selasa, 23 Februari 2010

Celoteh Liburan di Gampong


Ini kisah saatku pulang ke gampong. Segenap usia kecilku habis di situ. Kurasa ini perlu kau tahu. Drien Tujoh nama gampongku atau lebih karap di sapa dengan Tripa. Drien Tujoh adalah gampong yang bertetanggang dengan gampong Kuala Tripa, Babah Lueng dan Lueng Keubeu Jagat. Secara umum semua gampong di situ lebih dikenal dengan Tripa, karena Tripa adalah kemukiman dari beberapa desa tersebut.


Setelah berakhir final di kampus, aku bertekat sejenak pulang ke gampong. Aku sudah sangat merindukan tanah subur gampongku, teman-teman sebayaku dan yang sangat spesial adalah Mak dengan Yah, juga yang tak terlupakan Tu alias kakek yang kini beliau telah menginjak umur 102 tahun, di usia senjanya, Tu tak sama seperti orang-orang tua lainnya. Badannya masih sangat bugar meski sesekali ia juga sakit. Setiap harinya ia menghabiskan waktu di kebun coklat. Meski anak-anak cucunya melarang, namun ia tetap bersikeras untuk mengahabiskan usia senjanya di kebun coklat.
Hari pertama aku berada di gampong hanya menghabiskan waktu untuk berkunjung ke tempat-tempat saudara , setelah beberapa jam kuhabisakan waktu dengan Yah dan Mak di rumah, aku pun langsung menghidupkan kereta jenis supra x 125 dan melaju kencang ke rumah Tu. Beberapa saat aku menghabiskan waktu di rumah Tu, aku pun beranjak dari situ dan berkunjung ke rumah Abua yang tak jauh rumah Tu serta ke beberapa rumah saudaraku lainnya.
Hari kedua, aku pun memuluskan rencana yang telah kami rancang di Banda Aceh yaitu untuk melaksanakan Training Motivasi di SMA yang ada di seluruh Kecamatan Darul Makmur.
“ho meujak?” tanya Mak sambil meneguk secangkir kopi pagi. “lon lonjak u Alue Bilie Uronyo” jawabku.
Beberapa saat kemudian aku pun lansung berangkat ke Alue Bilie. Tak begitu jauh, dari gampongku ke Alue Bilie hanya memakan waktu sekitar 15 menit. Maklum sekarang jalannya sudah sangat licin hotmix gitu lho..
Gampongku sekarang sangat berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Kalau dulu jalan di sepanjang gampongku masih dipenuhi bebatuan besar dan tajam serta di tengah jalan ratusan kolam berbaris rapi. Bila diguyur hujan kolam di sepanjang jalan dapat kita pelihara ikan, setelah dalam, airnya pun mengendap sampai berbulan-bulan. Ah… sudah mencerikatakan potret suramnya pula.
Hari itu sesampai aku di Alue Bilie, aku pun memberikan materi ke teman-teman mahasiswa yang telah berkumpul di Gedung Serbaguna Kecamatan itu. Tiga buah materi telahku sampaikan dan kerongkonganku pun sempat mongering sesaat, tapi berhasilku redamkan dengan segelas air mineral. Lelahku hilang seketika ditutupi oleh antusiasme kawan-kawan dalam nengikiti acara dengan tertip dan rapi.

Di akhir pembekalan ada dua orang teman yang mencoba untuk mengacaukan konsep yang telah kami setujui jauh-jauh hari. Tetapi kami tidak mengambil pusing, dengan penuh kerelaan kami melewatkannya dengan begitu saja. Meski akhirnya dia merepet-repet “hana pah materi nyo” ungkapnya emosi sambil memegang lembaran materi yang telah dibagikan panitia.
bersambung…
Wirduna

Senin, 22 Februari 2010

Menunggu Pelangi

“Pelangi!! Ayo kesini! Hujannya lumayan deras nihh! Nanti sakit loh!” teriakku sekencang – kencangnya ke arah Pelangi yang dari tadi mengincar air hujan yang berjatuhan. “ Bentar donk! Lagi seru main sama air nih! Lagian kalo disitu nanti kita ga bisa lihat pelangi tau!” balas pelangi dari kejauhan. Aku segera mendatanginya. “ Mana Ngi pelanginya?” tanyaku penasaran dengan kata–katanya barusan. Di situ aku pertama kali melihat pelangi yang indaaahh sekali bersama dengan sahabat setiaku, Pelangi. Oh iya. Kenalkan namaku Tito. Aku sudah duduk di bangku kuliah. Semester 4. Aku sangat suka dengan dunia balap. Piala dan penghargaan prestasiku di dunia balap juga ga dikit lho. Cuplikan tadi hanya seberkas cerita kecilku bersama sahabatku Pelangi. Dan itu adalah kali pertama kita melihat pelangi bersama – sama dan akhirnya menjadi hobi kita setiap ada hujan. Hari ini, begitu indah untuk seluruh keluargaku. Ayah baru saja pulang dari Amerika. Kenangan indah masa kecilku bersama ayahku kembali lagi di benakku.
Tami dan Hugo juga terlihat senang. Terutama si Tami, adikku yang paling kecil sekaligus paling manja dan cerewet ini seakan tak mau lepas dari pelukan ayahku. Mama juga memasakkan makanan kesukaan semua anggota keluarga hari ini. Tak lama, rintik – rintik hujan mulai berdatangan. Makin lama makin deras. Ikan – ikan dibelakang rumah membiarkan nuansa hening dan damai dari rintik – rintik hujan menambah volume air di habitat mereka. Tumbuhan – tumbuhan juga membiarkan tetesan air membasahi permukaan daun mereka. Teringat kembali aku akan si Pelangi. Dia masih satu kampus denganku. Ku angkat telepon genggamku yang ada di atas sofa yang sedang kududuki sekarang ini. Aku mencari nomer telepon dari sahabat tercintaku itu. Setelah kutemukan, kutekan tombol berwarna hijau yang ada di antara beberapa tombol lain. Mulailah suara halus dan lembut menjawab panggilanku. Aku mulai berbincang dengan Pelangi dan mengajaknya pergi bersamaku untuk melihat pelangi di angkasa sebelum hujan reda. “ Hayo kak Tito janjian sama kak Pelangi yaaa......” tiba – tiba suara si Hugo menyadarkanku dari serunya pembicaraan dengan Pelangi. Segera kutarik kulit tangannya setelah aku menutup telponku dengan Pelangi. “ Apaan sih kamu itu! Masih SMP jangan ikut – ikutan! Kakak mau pergi sama kak Pelangi dulu. Ntar bilangin ke ayah sama mama oke?” aku bertutur kepada adik laki – lakiku yang rese’ ini. Seraya dia menjawab, “ Pake pajak dong kak!”. Aku tercengang. Si Hugo nyengar – nyengir ga karuan. Oke deh, aku kasih dia uang jajan. “ Hai! Udah lama ya? “ sapaku dengan menepuk pundak si Pelangi yang sudah menunggu beberapa menit. “ Eh? Oh, enggak kok. Baru 10 menit.” Jawabnya dengan lembut. “ Oh. Sorry ya udah buat nunggu.“ pintaku dengan penuh harap. “ Nggakpapa To. Santai aja deh.” Jawabnya dengan santai dan tulus. Pelangi langsung menunjuk ke langit yang sedang menurunkan air saat itu. Kami berdua langsung tersenyum bersamaan. Bangku taman yang kami duduki terasa hangat dan nyaman. Huft, seperti dulu lagi. Sangat indah saat ini. Sungguh romantis situasinya. Sempurna sekali dengan rencanaku yang sudah beberapa tahun kupendam. Aku merentangkan tanganku ke pundak Pelangi. Pelangi yang terkaget segera memandang wajahku. Dengan lirih aku menanyakan hal yang sangat sulit untuk ditanyakan dan dijawab. “Ngi. Ehm.., Pelangi. L, lo, lo mau ga…” aku berusaha bertanya dan mengeluarkan kata – kata. Pelangi menjawab tanyaku yang belum selesai kuucapkan “Mau apa To? Kalo bantuin lo, gue mau kok.”. “ Ituh, bukan. Bukan bantuin gue. Tapi lo mau ga… jadi.. jadi.. pa..” aku ga bisa mengeluarkan kata – kata dengan sempurna. “Huft.. ayo bicara Tito!” aku berbicara pada diriku sendiri dalam hati. Mobil Avanza berwarna silver menghampiri kita. “ Eh To. Ga terasa kita udah lama lho disini. Tuh kakak gue udah jemput. Ngomongnya besok dikampus ya. Oke friend??” seru Pelangi bergegas menghampiri mobil kakaknya. “ Eh, Ow. Oke deh. Bye..” aku menjawab seruan pelangi dengan kecewa karena aku ga bisa mengungkapkan rasa yang sudah lama ingin aku ungkapkan. Apa lagi, dia memanggilku ‘friend’, apa mudah buat aku nembak dia?? Di kampus, aku memulai pelajaran bersama semua teman – temanku yang menambah ceria hari – hariku. Seperti awalnya, anak – anak GALGOBHIN atau pasnya genknya si Rico, anak terpintar,terbaik, dan tersopan di penjuru kampus sekaligus rivalku untuk mendapatkan Pelangi ini menjawab setiap pertanyaan yang diajukan Pak Fardi yang adalah sang Master dari Matematika. Istirahat, aku menemui Pelangi duduk bersama Chika dan Tiwi di kantin. Aku meminta izin pada Chika dan Tiwi untuk berbicara sedikit dengan Pelangi. Dan aku diizinkan. Aku menarik tangan Pelangi ke depan pintu kantin. Dag dig dug makin terasa. Makin keras, keras, dan terasa jantung ini akan pecah. Mengapa? Karena aku berhasil dengan lancar menembak Pelangi. Sekarang aku tinggal menunggu jawaban. Kutatap matanya, ia juga menatap mataku. Dan jawaban apa yang kudapat? “Ehm, gimana yah? Oke deh. Tapi kita harus serius dan ga main-main oke?” Jelas saja kubalas “PASTI!!!”. Diriku serasa melayang bebas ke udara. Lalu kutemui bidadari di sana. Aku berdansa dengannya dengan disaksikan oleh keluarga dan sobat-sobatku disana. Siapa lagi bidadarinya kalau bukan Pelangi? Kita jadi sering banget jalan berdua. Dan sering juga melihat pelangi bersama-sama. Setelah gossip jadiannya aku sama Pelangi tersebar, Rico and friends mendatangi aku. Aduh, dia pasti bakal ngelabrak aku habis – habisan nih. Aku bergegas pergi dari dudukku. Tapi anak buah Rico menarik tas hitamku. Aku jatuh ke lantai dan merasa ketakutan sekali. Apalagi Dido dan Rahman yang bergabung di genk itu adalah juara boxing antar kampus. Keringat dingin bercucur dari dahiku hingga ujung dagu. Perlahan – lahan Rico menjulurkan tangannya. Aku memejamkan mata dengan kuat dan berusaha melindungi kepalaku dengan lenganku. Tapi apa? “ Slamet ya. Ternyata lo yang ngedapetin Pelangi duluan” Itu yang Rico ucapakan. Hah? Bener? Waw. Aku ga nyangka banget ada orang yang baik sampe kaya gitu. Makin seneng deh. Besoknya, aku berangkat ke kampus kaya biasa. Naik sepeda motor sama boncengin Pelangi. Pelangi juga memberiku gantungan kunci benang berwarna – warni mulai dari merah dan berurut sampai ungu. Ditengahnya terdapat plastik bertuliskan ‘Rainbow’ dan sekarang kugunakan untuk menghias kunci sepeda motorku. Pulangnya aku dikabarkan dengan kabar yang sangat tidak menggembirakanku. Ayahku masuk rumah sakit! Mengapa? Aku juga ga tau. Intinya, mama meneleponku dan memberitahu kalau ayah masuk rumah sakit. Segera kulajukan dengan cepat Sportbikes menuju rumah sakit. Aku melihat mama, Tami dan Hugo terduduk lemas di ruang tunggu. Aku segera menghampiri mama. “ Mama! Gimana ayah?!” bermuka pucat mama menjawab, “Ayahmu kumat lagi To. Padahal sudah lama penyakit ayah tidak muncul.” Aku terduduk lesu ke kursi di sebelah adikku Tami. Tami memandangi wajahku dengan raut wajahnya yang pucat dan berusaha menahan tangis. Aku mempersilahkan untuk meletakkan kepalanya di dadaku. Kupeluk erat badan mungilnya. Dengan isak tangis keluargaku benar - benar dipenuhi haru hari ini, Otakku berjalan lambat ke belakang dan membiarkan kotak di pojok otakku memutar kembali memori kita sekeluarga. Aku teringat beberapa minggu lalu saat ayah baru pulang dari Amerika. Keluargaku benar – benar senang dan bahagia. Hingga kutemui Pelangi dan kutembak dia. Saat ayah memberikan oleh – olehnya pada kami. Dan saat Hugo menggangguku ketika bertelepon dengan Pelangi. Oh betapa berbeda sekali dengan hari ini. “Tito!!” panggil mama dan menyadarkan lamunanku akan memori beberapa minggu lalu. Mama memberi kertas berisi biaya yang harus dibayar untuk perawatan ayah. “ Segini banyak, Ma?” aku bertanya heran pada mama. Mama menganggukkan kepalanya pertanda kata – kata “ IYA” Gimana cara mendapatkan uang sebanyak ini? Aduh… Pikiranku lebih kacau dan makin stress ketika Pelangi berkata ia akan pergi ke Australia. Ya ampun! Apa ada lagi cobaan yang akan menerkamku setelah ini? Ah! Terpaksa aku harus merelakan kepergian Pelangi ke Australia. Tapi kali ini lebih haru lagi yang kurasakan. Hatiku seakan dicabik – cabik. Aku berharap Pelangi bisa mengingatku di sana. Kuharap Pelangi juga akan menepati dan tidak mengingkari belasan janjinya padaku. Baiklah, aku masih punya gantungan kunci dari Pelangi. Aku harus memikirkan caraku mendapatkan uang untuk perawatan ayah. Tapi dimana? Oh iya! Ada Paman Heru! Paman yang paling berjasa di dunia balapku. Aku pergi ke rumah Paman Heru saat itu juga. Aku lihat Paman Heru sedang bersantai di depan rumahnya sambil minum kopi. Aku menyapanya dan mulai berbincang beberapa lama. “Kamu butuh uang berapa To?” Paman Heru bertanya sambil bersiap mengambil dompet kulit dari saku celananya. “Segini Paman” aku memberikan kertas yang diberikan mama saat di rumah sakit. “ Wah. Banyak nih To. Oke paman mau kasih. Tapi Cuma bisa seperempatnya aja. Sisanya cari sendiri oke?” sahut paman. “Oke deh paman.” Balasku sedikit kecewa. Paman Heru mengeluarkan hampir seluruh isi dompetnya. Ku raih uang itu. Aku mengucapkan terimakasih. “ Ehm, paman. Cari sisanya dimana yah? Maaf ya paman kalo ngrepotin..” “ Aduh dimana ya? Paman Heru udah jarang banget ketemu event – event balap.” Jawab Paman Heru. “ Bener nih Paman? Ngga ada sama sekali?” tanyaku sekali lagi untuk meyakinkan. “ Ada sih satu. Paman kemarin ketemu satu event. Hadiahnya lumayan gede juga” jawab paman sekali lagi. “Ya udah aku ikut.” Jawabku tanpa pikir panjang. “Tapi yang ngadain Komunitas Bali.” Ujar Paman. “Hah? Bali? Balap Liar paman?” tanyaku dengan heran. “Iya. Kamu tau kan konsekuensinya?” “Emmmm, oke deh gapapa. Pokoknya ayah sembuh.” Setelah kubicarakan hal ini dengan mama, Tami dan Hugo, tak ada yang menyetujui kesepakatanku kecuali Hugo. Hanya dia yang menyemangatiku saat itu. “ Udah To. Kalo ada barang yang bisa dijual, biar mama jual daripada kamu ikut balapan kaya gitu.” Mama melarangku. “ Iya kak. Biar nanti Tami jual gorengan atau apa gitu buat bayar biayanya ayah. Daripada kakak nanti kenapa – napa.” Tami yang masih di bangku SD itu juga berusaha melarang. Tapi keputusanku udah bulat. Aku akan tetap mengikuti balap ini. Hari yang kutunggu akhirnya tiba. Sudah siap aku di atas motor balapku ini. Tak lupa ada gantungan kunci dari Pelangi yang menemaniku. Para cewek – cewek di depanku menarik bendera hitam putih di tangan mereka. Segera melaju kami semua. Urutan pertama ada rivalku si Joe. Tapi aku berusaha menyalipnya. Beberapa lap sudah kulewati. Tinggal satu lap lagi. Aku masih di urutan dua. Joe mengencangkan lagi gasnya. Aku juga tak mau kalah. Aku tancap gasku. Kini jarakku dengan Joe hanya beberapa cm! Kutancap lagi gasku! Garis finish sudah ada di depanku. Mataku mulai jeli memainkan trik. Kutancap gas hingga aku berada di depan Joe. Kuhalangi laju motor Joe dengan zig zag. Tinggal sedikit lagi.. Ya, ya, ya.. YESSS!!! Aku berhasil mencapai urutan pertama di garis finish. Paman Heru berteriak menyemangatiku dari jauh. Para penonton menyoraki dan memberi tepuk tangan untukku. Sangat haru sekali. Sangat memuaskan. Tapi, polisi! Polisi! Polisi! Penonton berlarian kesana kemari. Para pembalap lain melaju kencang tak berarah. Paman Heru berteriak padaku “Tito!!!! Ayo pergi!!!! Paman ga mau kamu ditangkap polisi!!!” “Lhoh kenapa paman???!!!!! Aku kan belum dapat hadiahnya!!!!” teriakku membalas paman Heru. “Tito ini Balap Liar!!!!! Kamu lupa ya????!!!!!!” Jregg. Oh iya!! Aku baru teringat. Kutancap gasku. Aku melaju tanpa arah. Tak kusangka segerombolan cewek centil berlari dengan histeris di depanku. Aku rem motorku dengan sangat mendadak dan dengan kecepatan yang melebihi normalnya. Keseimbanganku goyah. Aku terjatuh dari motorku! Kaki kiriku tertindih body motorku. Sebelum kubebaskan kaki kiriku, kuraih dulu gantungan kunci dari Pelangi. Sedikit lagi…, yah! Aku berhasil membebaskan kakiku! Gantungan kunci dari Pelangi juga sudah kukantongi. Belum aku berdiri dari jatuhku, seorang pembalap dengan motor besarnya segera melindas kedua kakiku dengan kecepatan tinggi. Sakit sekali! Aku mengerang kesakitan. Benar – benar sakit. Lebih sakit daripada hatiku yang tercabik saat Pelangi pergi. Paman Heru datang menghampiriku. Belum sempat aku mendengar Paman Heru berbicara, pandangankupun gelap. Apa ini? Aku sudah mati? Oh aku sudah mati ya. Ternyata aku sudah mati. Perlahan – lahan aku membuka mataku. Rasanya sudah lama sekali aku tidur. Tapi ada mama di depanku. Tami dan Hugo juga ada. Baunya sama persis ketika aku melihat ayah yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Oh? Aku sedang ada di rumah sakit? Aku bangun dari tidurku. Kulihat anggota badanku. Ada yang hilang!! Kakiku!! Mana?? Dimana kedua kakiku? Tertanya peristiwa itu membuat aku kehilangan kedua kakiku. Harusnya aku menuruti nasehat mama dan Tami. Pasti tidak akan seperti ini jadinya. Ah! Tapi nasi telah menjadi bubur. Apa daya?? “Kak, waktu kakak koma, kak Pelangi dating kesini lho.” Kata Tami saat aku berbaring di ranjang tidur. “ Oh ya? Terus terus? Kak Pelangi bilang apa aja?” tanyaku penasaran dan langsung bangkit dari tidurku. “Enggak bilang apa – apa. Cuma kesini pegang tangan kak Tito terus pulang.” Jelas Tami. “Cuma gitu? Dia ga nitip apa – apa?” aku heran. “ Emm, enggak kok.” Jawab Tami ragu. “oh. Ya udah deh”. Siang itu hujan turun. Aku sangat ingat pada Pelangi. Soalnya dia pernah buat janji tiap ada hujan turun dia akan balik buat liat pelangi sama – sama. Dengan bantuan dorongan Hugo, aku menelusuri lorong rumah sakit hingga ke lobby dengan kursi roda. Kutunggu terus hingga Hugo tertidur di atas sofa. Tapi hingga larut ia tak juga datang. Namun aku sangat menyesal menunggunya sejak aku melihat surat yang terletak di atas meja. Andai saja waktu Tami bercerita padaku, aku tau kalau di tangannya ada surat dari Pelangi. Surat itu berisi : “Buat Tito sahabat gue sekaligus pacar gue yang paling gue sayang. To, gue minta maaf. Gue ga bisa balik lagi buat liat pelangi sama – sama lagi kaya dulu. Soalnya di sini gue udah ketemu ama cowok yang gue pikir bisa dampingin hidup gue. Tolong titip gantungan kuncinya ya. Rawat yang baik oke?” Itupun belum semua. Yang paling membuat aku menyesal menunggunya semalaman adalah kalimat terakhir dari suratnya. Yaitu: “Gue ga bisa hidup sama orang cacat kaya lo” Kini kusadari, pelangi hanya terbentuk dari pembiasan yang tidak nyata. Namun bisa membuat satu cahaya putih menjadi bermacam – macam warna. Tetapi pelangi hanya sementara dan bila tak ada air dan cahaya pelangi hanya akan mengingkari janjinya untuk menyinari dunia. Sama seperti si Pelangi. Pelangi memiliki ciri – ciri yang kuimpikan namun tidak nyata di hatinya. Ia bisa membuat hidupku berwarna dan ceria. Tapi hiburan itu hanya sementara untukku dan bila tidak ada diriku yang utuh seperti dulu, ia mengingkari janjinya dan berpaling

Sabtu, 20 Februari 2010

Isabel Lengiesasa

31-Januari-2010-Minggu-Cerpen-Isabel-LengiesasaISABEL tertangkap basah sedang bersunyi-sunyi di sebuah rumah sunyi di kampung sunyi. Para warga melaporkannya ke kantor penegak hukum agamais yang berada tak jauh dari kampung tersebut. Sebuah komplotan dengan seragam resmi yang menandakan mereka orang-orang yang siap mendirikan hukum agama di negeri itu-negeri yang memang masyhur dengan ketaatan beragama- turun dari mobil dinas laiknya polisi dan segera menangkap Isabel dan lelakinya.

Vanbeiden, lelaki yang bersunyi-sunyi dengan Isabel tak ayal menjadi penyantap bogem mentah warga yang pada dasarnya memang suka bermain tangan. Di sepanjang jalan Lengiesasa, Isabel dan vanbeiden terpaku di bangku kayu mobil dinas tersebut. Oh, muka Vanbeiden hampir hancur, Isabel telah dimandikan warga, ditampar-tampar perempuan-perempuan kampung yang munafik dengan diri mereka dan berlagak suci di depan khalayak.

Namun wajah Isabel yang memang cantik tak mampu tertutup oleh mukanya yang memerah karena malu dan terkena pukulan. Ia gadis kampung yang baru saja mengenal dunia liar, hingga ia tak mengindahkan lagi aturan-aturan. Vanbeiden hanya tertunduk tak berdaya sejak tertangkap basah hingga di atas mobil. Para pungawa hukum sengaja bermuka sangar di sepanjang jalan.

Senja hilang dalam kuluman malam. Beiden lebih dulu diinterogasi, sedangkan perempuannya duduk di bangku tunggu di ruang sederhana yang dijadikan kantor cabang Penegak Hukum Agama negeri sunyi. Tentu saja tanyaan-tanyaan itu tentang perbuatan yang baru saja mereka dilakukannya. Kaos biru berlumur darah yang mengucur dari hidung dan dahinya masih basah. Ia mungkin tidak berpikir sampai kesitu.

Hingga hampir menjelang dua jam lelaki itu diperiksa, ditanya-tanya dengan tanyaan-tanyaan yang hampir itu-itu saja, jika salah-salah menjawab ia akan mendapat tinju. Negeri ini memang begitu adanya, yang berseragam kadang kala kejamnya minta ampun. Dan Beiden telah merasakan puluhan tinju hari itu saja.

Saat jarum jam telah menunjukkan pukul delapan malam lebih beberapa menit Beiden disuruh pulang untuk mengurus surat-surat dan beberapa hal lagi yang menyangkut pelanggaran yang telah ia lakukan bersama Isabel. Ia begitu lemah sudah, mukanya menyurat lelah. Hanya sekilas senyum getir yang sempat dilayangkannya pada perempuannya itu dan Isabel membalasnya dengan sedikit saja mulut terbuka wab penyesalan. Isabel ditahan sementara.

Ada tiga penegak hukum yang menjaga gadis itu. Isabel masih cantik dengan balutan pakaiannya yang ketat. Ia diamankan di sebuah kamar yang dilengkapi tempat tidur. Memang para punggawa itu masih sayang kepada Isabel, mereka mengorbankan tempat tidur yang biasa mereka bagi bertiga bergiliran itu. Mereka mengambil bagian di ruang depan sambil menonton televisi 20 inch dan menikmati kopi serta kue-kue basah.

Tengah malam Gabriel, seorang punggawa berbadan besar yang belum tidur tiba-tiba sakit perut. Mungkin karena kebanyakan makan dan minum kopi. Dia buru-buru berlari ke WC di belakang kantor. Melewati kamar Isabel sakit perut Gabriel tertahan, ia melihat gadis itu sedang pulas. Tiba-tiba saja pikirannya berubah, ia ingin menikmati pandangannya pada tubuh gadis berkulit putih itu dalam jarak dekat. Di pintu ia mematung menatap lekuk tubuh sintal gadis yang mereka tangkap karena bersunyi-sunyi tersebut. Lama ia menatap saja geliat Isabel saat sedang tidur. Tiba-tiba ia berubah pikiran, oh ini waktunya. Tak lupa memeriksa keamanan, dua temannya sedang larut menonton bola. Dan ia berbalik ke kamar Isabel.

Pintu ditutup. Ia begitu bergairah melihat badan Isabel. Disentuhnya tubuh gadis itu, Isabel terjaga dan melawan.Suara gaduh karena Isabel tak terima perlakuan itu. Dua pungawa lainnya kemudian mendengar suara itu dan berlari menghampiri kamar Isabel. Keduanya mendobrak pintu kamar yang tidak begitu kuat terkunci, mereka mendapati Gabriel sedang mencoba menggagahi Isabel dan gadis itu terlihat lemah melawan. Puerto dan Stephar, dua sang punggawa hukum agamais itu beradu tatap.

Dalam pandangan itu nampaknya ada sebuah kesepakatan. Saat Isabel terlihat memelas memohon bantuan, saat Gabriel sedang dibalut birahi, dan mata mereka semua beradu, Puerto dan Stephar sepakat untuk membantu tugas Gabriel. Isabel sudah tak mampu lagi melawan. Gadis ayu dari pelosok kampung Paybuthong di hampir ujung kota Lengiesasa itu hanya mampu mengucurkan airmata.

Isabel masih menangis hingga malam hampir habis. Sungguh jauh dari lorong pikirnya punggawa-punggawa hukum agamais yang selama ini berceloteh banyak tentang hukum-hukum agama itu ternyata adalah pencemar agama itu sendiri.

Pagi telah gagah saat datang beberapa keluarga Isabel dan beberapa keluarga Vanbeiden untuk mempertanggung jawabkan perbuatan anak-anak mereka. Dan perempuan tua yang adalah ibu Isabel mendapati putrinya sedang menangis dengan raut mengiba. Ibu tua itu menghibur anaknya, ia menyetujui Beiden sebagai menantunya tanpa syarat apa-apa seperti yang pernah ia pertahankan dulu. Namun tangis Isabel kian membuncah, memecah sepi kantor. Atas dasar heran yang memuncak ayah Isabel yang terlihat lebih muda dari ibunya bertanya sebab putri kedua mereka menangis begitu tersedu.

Meledaklah suasana ketika nyatanya Isabel menceritakan semua laku yang terjadi padanya sejak Beiden pulang semalam. Berang ayahnya, berang ibunya, berang Beiden. Kontan serapah dan kemarahan meledak di kantor cabang penegak hukum agamais tersebut. Ayahnya membanting barang-barang, beiden bertanya siapa pelakunya.

Seperti lumrah terjadi di negeri Atheraj atau lingkup besarnya Negara Elboniandos, pemimpin besar orang-orang berseragam selalu tidak begitu membenarkan berita buruk yang menuduh bawahan-bawahan mereka telah melakukan perbuatan tercela. Mereka menjaga seragam, meski semua itu benar adanya.

Esoknya di sebuah koran lokal halaman pertama kolom ketiga terpampang berita “Tiga Oknum Penegak Hukum Agamais Lengiesasa ‘Gilir’ Wanita Tersangka Khalwat”

Rukoh, 15 Januari 2010

Oleh Nazar Shah Alam

Rukon dalam Budaya Aceh

RUKON merupakan budaya Islami yang sudah mengakar dalam masyarakat Aceh. Dalam acara meurukon biasanya diperdebatkan dua atau tiga kafilah (kelompok). Satu kafilah biasanya berjumlah enam sampai sepuluh orang. Mereka dipimpin oleh seorang syeh.

Materi yang diperdebatkan, serta jawaban yang diberikan akan dinilai oleh para hakim yang disebut Syeh Kuna yang biasanya berjumlah tiga sampai lima orang. Materi yang diperdebatkan dalam rukon semuanya soal agama.

Perdebatan dalam rukon sangat alot. Untuk menghindari salah tafsir dari rukon, acara ini tidak disebut sebagai pertandingan atau adu argumen soal agama. Tapi disebut sebagai acara meutrang-trang agama, saling menjelaskan soal pemahaman agama.

Acara meurukon biasanya diadakan di sebuah rangkang (balai), makanya disebut juga sebagai ajang debat ala tengku rangkang. Namun sering juga diadakan di meunasah (surau). Kafilah yang akan berdebat duduk bersila di atas balai. Antara kafilah yang satu dengan lainnya duduk terpisah. Permulaan rukon diawali dengan khutbah rukon. Syeh setiap kafillah menyampaikan mukaddimah, memperkenalkan kafilahnya kepada penonton.

Ciri khas rukon adalah, materi yang diperdebatkan semuanya berkaitan dengan hukum Islam. Mengajukan dan menjawab pertanyaan disampaikan dalam syair yang spontanitas. Hal inilah yang jadi daya tarik rukon. Di kampung-kampung Aceh, saat pergelaran rukon, masyarakat berbondong-bondong untuk megikutinya. Karena ada pengetahuan agama yang diajarkan melalui perdebatan para kafillah. Malah ada ibu-ibu yang ikut membawakan ayunan untuk menidurkana naknya di tempat pergerakan rukon.

Kemampuan syeh setiap kafillah membangkit radat (irama) mampu membuat penonton betah sampai pergelaran rukon usai. Suasana rukon terasa sangat hidup ketika suara syeh setiap kafilah melengking me membangkitkan berbagai irama syari religi. Syair mengajukan dan menjawab pertanyaan yang kemudian diikuti oleh para anggota kafilah.

Setelah khutbah rukon, syeh kuna mengajukan beberapa pertanyaan pembuka kepada setiaf kafilah secara bergiliran. Syeh kuna akan melilai tinkat kebenaran dan rincian jawaban masing-masing kafilah. Babak selanjutnya syeh kuna tidak lagi mengajukan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan selanjutnya akan diajukan sau kafilah ke kafilah lain, syeh kuna hanya menilai, pertanyaan dan jawaban yang diberikan. Saat saling melemparkan pertanyaan dan menjawab itulah penonton mendapat kupasan ilmu agama.

Kafilah yang mendapat pertanyaan, dengan dikomandoi syeh akan menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian kafilah penanya akan merespon apakah jawaban yang diberikan benar atau tidak. Adakalanya antara penanya dan penjawab merasa sama-sama benar. Untuk mencari mana kebenaran yang sesungguhnya, maka pertanyaan itu dilemparkan secara bersama kepada syeh kuna untuk meluruskannya. Meminta penilaian syeh kuna juga dilakukan melalui syair. Salah satu syair itu adalah:

Teungku meunan kamoë meunoë
Masaalah nyoë bek temeudakwa
Wahé e tungku kamoë hana meutuôh
Pulang u teungku syeh kuna.

Selanjutnya, Syeh Kuna akan meluruskan jawaban, dengan berbagai dalil. Karena itulah acara meurukon disebut juga sebagai ajang bedah kitab keislaman. Kemampuan setiap kafilah dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan sanat bergantung pada banyaknya referensi kitab yang mereka baca. Malah, satu pertanyaan sering dikupas sampai berjam-jam. Untuk mengupas tata letak akasara dalam kalimah bismillah saja kadang membutuhkan waktu semalam suntuk.

Kita berharap pemerintah memberdayakan kembali acara meutrang-trang agama ini. Karena melestarikan rukon berarti melestarikan tiga hal sekaligus, yakni rukon itu sendiri sebagai budaya yang religius, metode pendidikan—kuliah umum—bagi masyarakat melalui rukon, serta syair-syair religius yang terkandung dalam rukon itu sendiri.[]

Oleh Iskandar Norman

Jumat, 19 Februari 2010

Daftar KRS Anda yang selama ini sudah tersimpan:

Kd. MK. Nama Matakuliah Kelas SKS NIP Nama Pengajar Hari Pukul Ruang
KBI036 STATISTIKA 02 2 132011417 Drs Teuku Alamsyah, M.Pd Senin 16:10-17:10 DIPLOMA A
KBI118 MET. PENEL. PEND.BHS. DAN SAST. 02 3 131472835 Dr Rajab Bahry, M.Pd Kamis 09:10-12:10 WALUBI B
KBI119 EJAAN BAHASA INDONESIA 02 2 131835540 Drs Ridwan Ibrahim, M.Pd Sabtu 15:10-16:10 14.02.006
KBI120 PEMAHAMAM WACANA BHS. INGGRIS 02 2 132011417 Drs Teuku Alamsyah, M.Pd Senin 13:10-14:50 DIPLOMA A
KBI121 PENULISAN KREATIF 02 2 132061404 Dr Mohd. Harun, M.Pd Selasa 08:00-09:40 DIPLOMA A
KBI122 PENGAJARAN MIKRO 02 3 132011417 Drs Teuku Alamsyah, M.Pd Senin 08:00-10:10 DIPLOMA A
KBI124 KORESPONDENSI 02 2 131688328 Drs Razali, M.Pd Selasa 09:40-11:40 DIPLOMA A
KDA006 KULIAH KERJA / PEMBINAAN MASY. 02 3 132011417 Drs Teuku Alamsyah, M.Pd Senin 08:00-10:00 DIPLOMA A
KDA022 PENGANTAR MANAJEMEN PENDIDIKAN 02 2 132011417 Drs Teuku Alamsyah, M.Pd Rabu 16:10-17:10 14.02.006
USK002 BAHASA INGGRIS 80 2 131835544 Dr Adwani, SH, M.Hum Rabu 08:00-09:40 12.02.04
Total SKS: 23

Data Transkrip Valid:

No Kd MK Nama Matakuliah SKS Nilai Nilai desimal Semester
1 KBI001 MENYIMAK 3 A 4 Ganjil 2007/2008
2 KBI002 MEMBACA 4 A 4 Ganjil 2007/2008
3 KBI003 MENULIS 4 B 3 Ganjil 2007/2008
4 KBI004 FONOLOGI BAHASA INDONESIA 3 B 3 Genap 2007/2008
5 KBI005 SEJARAH SASTRA 2 B 3 Genap 2007/2008
6 KBI007 BAHASA DAERAH ACEH I 4 A 4 Genap 2007/2008
7 KBI008 BERBICARA 4 A 4 Ganjil 2007/2008
8 KBI009 TEORI SASTRA 2 C 2 Ganjil 2007/2008
9 KBI010 LINGUISTIK UMUM 4 B 3 Ganjil 2007/2008
10 KBI013 RETORIKA 2 A 4 Genap 2007/2008
11 KBI015 SOSIOLINGUISTIK 2 A 4 Genap 2007/2008
12 KBI016 PUISI 4 A 4 Ganjil 2008/2009
13 KBI018 SASTRA DAERAH ACEH I 3 B 3 Genap 2007/2008
14 KBI020 SINTAKSIS BHS INDONOSIA 4 A 4 Ganjil 2008/2009
15 KBI021 PROSA FIKSI. & DRAMA 4 A 4 Genap 2008/2009
16 KBI023 BAHASA DAERAH ACEH II 4 A 4 Ganjil 2008/2009
17 KBI024 PERENC.PENGAJARAN BHS.INDO 2 A 4 Ganjil 2009/2010
18 KBI026 WACANA BHS INDONESIA 3 B 3 Genap 2008/2009
19 KBI027 TEORI BELAJAR BAHASA 2 C 2 Ganjil 2008/2009
20 KBI029 SASTRA DAERAH ACEH II 3 A 4 Ganjil 2008/2009
21 KBI032 EVALUASI PENGAJARAN BHS.INDO 3 B 3 Ganjil 2009/2010
22 KBI034 PEMBINAAN & PENGB. BI 2 A 4 Ganjil 2009/2010
23 KBI035 PRAGMATIK 2 B 3 Ganjil 2008/2009
24 KBI055 SEMANTIK BAHASA INDONESIA 4 A 4 Genap 2007/2008
25 KBI056 SINTAKSIS LANJUTAN 2 A 4 Genap 2008/2009
26 KBI057 MARFOLOGI BAHASA INDONESIA 4 B 3 Genap 2007/2008
27 KBI111 PSIKOLINGUISTIK 3 A 4 Genap 2008/2009
28 KBI113 DRAMA 3 A 4 Ganjil 2009/2010
29 KBI115 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA 3 B 3 Ganjil 2009/2010
30 KBI116 TULISAN ARAB MELAYU 3 B 3 Ganjil 2009/2010
31 KBI117 STRATEGI BELJ. MENGJ. BHA BI 3 B 3 Genap 2008/2009
32 KBI125 KAJIAN KURIKULUM BSI 3 B 3 Genap 2008/2009
33 KDA019 LANDASAN PENDIDIKAN 3 C 2 Ganjil 2008/2009
34 KDA020 PSIKOLOGI PENDIDIKAN 3 B 3 Genap 2008/2009
35 KDA021 KURIKULUM DAN PENGAJARAN 2 A 4 Ganjil 2008/2009
36 KDA023 PROFESI KEPENDIDIKAN 2 A 4 Ganjil 2009/2010
37 MBB008 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR 3 A 4 Ganjil 2009/2010
38 MPK007 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN 3 B 3 Ganjil 2009/2010
39 MPK009 PENDIDIKAN AGAMA 3 A 4 Genap 2008/2009

SKS Total: 117.0
SKS * Bobot: 408.0
IP: 3.49

Kembali ke Menu

Senin, 01 Februari 2010

TRAINING MOTIVASI “Hadapi UAN, Siapa Takut?”

I. What it’s UAN?
Semua siswa akan menghadapi titik yang dianggap sekarang sangat rawan, yaitu Ujian Akhir Nasional (UAN). Tidak sedikit para pelajar yang kandas harapannya di UAN. Selama ini masyarakat/pelajar telah salah kaprah dalam memahami UAN. Mereka berasumsi bahwa intelektuallah kunci untuk dapat lulus UAN.

Kasus di atas merupakan sebuah pemahaman yang harus diluruskan, guna memberikan sebuah pemahan dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional.
Faktor yang sangat urgen dan perlu diperhatikan dalam menghadapi UAN adalah teknis dalam mengisi lembaran jawaban. Selama ini yang dianggap sepele. Berdasarkan Hasil Surve yang dilakukan oleh beberapa lembaga surve menunjukan bahwa tinggkat ketidak lulusan siswa paling banyak disebabkan oleh faktor kesalahan dalam mengisi pada lembaran jawaban.
.
Perlu diingat bahwa lembaran jawaban UAN bukan diperiksa secara menual, akan tetapi dengan memakai sistem komputer. Komputer tidak ada istilah toleransi. Sedikit saja salah pada lembaran jawaban, maka tidak akan dapat dibaca jawaban anda.

II. Kesiapan Materi
1. Kuasai Konsep Materi Pembelajaran
2. Kuasai Rumus-Rumus
3. Pahami Wacana (gagasan)
4. Belajar Rileks (long term memory)
5. Pelajari Soal-soal UAN

III. Kesiapan Fisik dan Psikis
1. Jaga kesehatan
2. Komsumsi makanan bergizi
3. Kurangi bergadang
4. Refresh memory
5. Hindari Stres
6. Konsentrasi

IV. Fasilitas/Peralatan
1. Alat
a. Gunakan Pensil Berkualitas (minimal 3 Pensil)
b. Penghapus standar (minimal 3 Pensil)
c. Rol standar; servis lobang rol
d. Siapkan tisu
e. Bawa sapu tangan

2. Periksa Lembaran Jawaban (keutuhan):
a. Robek
b. Terlipat
c. Bolong
d. Corengan

V. Tehnik Urgen dalam Pengisian
Teknis Soal
1. Baca soal dengan kritis dan analisis
2. Jangan terpana dengan wacana (fokus ke pertanyaan)
3. Tinggalkan soal susah
4. Cermati Pengecoh
Teknis Pengisian
1. Tuliskan Biodata terlebih dahulu
2. Hitamkan dengan rapi, jangan keluar dari lingkaran
3. Bila salah, hapus dengan bagus, jangan hanya dengan satu penghapus
4. Jangan telalu kuat ditekan pensil (tembus)
5. Hapus keringat, jangan sampai membasahi lembaran jawaban.
6. Jangan gunakan tangan untuk menghapus sisa pesil, tapi pakai tisu.

Warna-warni Dayah Mudi Mesra

Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan rahmah bagi setiap insan, khususnya ummat yang beragama muslim. Di bulan itu, Allah SWT memberikan kesempatan kepada setiap umat manusia untuk membersihkan diri dari berbagai kesalan dengan limpahan pahala dan rahmat.
Bulan yang penuh maqfirah ini tidak disia-siakan oleh umat Islam yang ada di seluruh jagat raya. Siang harinya melakuakan ibadah puasa, tidak hanya menahan haus dan lapar, akan tetapi menjaga tingkah laku atau perbuatan-perbuatan yang dapat membatalkan pahala puasa, di tambah lagi pada malamnya dengan berbagai macam ibadah lainnya.
Sementara itu, dayah/pesantren yang ada di Aceh, juga tidak kalahnya mengaplikasikan perannya dalam bulan Ramadan. Dayah merupakan lembaga pendidikan Islam terkuat di Aceh yang merupan industri untuk memproduksi generasi muda yang Isalami. Sehingga kehadiran dayah di kalangan masyrakat Aceh layaknya sebagai penerang Aceh di akhir zaman ini.
Salah satunya adalah dayah MUDI MESRA Samalanga yang terletak di kabupaten Bireun, dayah ini merupakan dayah yang terbesar di Aceh, yang santrinya mencapai dua ribuan lebih. “Setiap ramadhan MUDI MESRA selalu melaksanakan berbagi kegiatan” ungkap Tgk. Muhammad Kudra, salah satu santri MUDI MESRA yang sekarang menduduki kelas delapan.
Selain melaksanakan ibadah puasa, juga banyak kegiatan-kegiatan keagamaan yang mewarnai dayah dalam menghidupkjan bulan Ramadan. Baik bersifat personal dengan ilahi maupun kegiatan bakti atau aplikasi ilmu kepada masyarakat.
Tgk. Muhammad Kudra misalnya, beliau melaksanakan khalud sebulan penuh dalam bual ramadahan yang bertempat di Dayah. “alhamdulilah saya tealah dapat menyelesaikan khalud Ramadan ini” kata pria kelahiran Nagan Raya itu.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Dayah MUDI MESRA pada Ramadan 1430 H ini terdiri atas lima buah paket acara. Dan kegiatan ini sedah menjadi kegiatan rutinitas setiap tahunnya yang dilaksanakan di Dayah MUDU MESRA.
Peratama, Suloq. Yaitu kegiatan yang dilaksanakn di Dayah. Durasinya bervariasi, bisa sepuluh hari awal. tengah, akhir maupun penuh ketiga puluh harinya. Peserta suloq tidak hanya santri, akan tetapi dibuka untuk umum “siapa saja boleh mengikitinya” imbuh Ahmad Khairan salah seorang santri. Setiap perserta yang mengikutu suluq tidak diperbolehkan untuk mengkonsumnya makanan yang berdarah, seperti daging, ikan dan lainnya. Akantetapi yang boleh dikonsumsi seperti sayuran dan makan lain yang tidak berdarah.
Ibadah suluq ini diisi dengan tawajuh di setiap setelah melaksanakan shalat lima waktu, dan selalu rutin selama mengikutinya. Setiap perserta akan dibimbing oelh seorang khalifah.
Kedua, Khalud; durasi dan peserta sama dengan suluq. Yang membedakannya dari suluq, khaluq boleh mengkonsumsi makanan yang berdarah. Amalan yang dilaksanakan dalam khalud adalah samadiah dan tahlil dalam setaiap waktu. Sementara itu, yang sangat berat untuk dijaga adalah salama mengikuti khalud tidak diperbolehkan untuk berkomunikasi walau sepatah kata pun karana intu merupakan puasa Kalam (menahan diri untuk berbicara). “ternyata saya dapat berpuasa kalam salama satu bulan” kata tgk. Muhammad Kudra yang barusaja menyelasiskan khaludnya dalam bulan Ramadan ini. “disini kita dilatih untuk sabar” tambanya.
Tidak semua orang dapat menyelasaikan Khalud selama penuh satu bulan, akan tetapi karena didasari dengan keyakinan yang penuh untuk beribadat dalam bulan suci Ramadan leleki yang masih terbilang muda itu dapat menyelesaikannya dengan baik. “sudah dua kali saya melaksanakan khalud” kata pria kelahiran 1985 itu. Walau badanya tampak kurus karena setelah sebulan berpuasa lahir dan batin, akan tetapi dia masih menggantung harapan untuk dapaat mengikuti tahun depan.
Ketiga, beuet (mengaji); dilakukan dalam kompleks dayah setelah salat dhuha. begai kitab yang dijadikan referensi serta berbagai hokum diperdebatkan untuk mencari titik tememunya. Lembaran-lebaran kitab tanpa baris itu mereka kaji secara mendalam dengan memadukan seluruh ilmu penunjang untuk untuk melabarkan penjelasan. Puasa bukan menjadi halangan untuk menyantap firman-firman tuhan.
Yang terakhir adalah syafari Ramadan; kegiatan ini diprakasai oleh santri danganpersyaratan minimal telah menduduki kelas lima. Kegiatan iini tergabung dalam aliansi yang mereka sebut HAMAS (Himpunan Mahasiswa dan Santri). Para peserta syfari Ramadan dikirim keseluruh wilayah Aceh. Syafari Ramadan bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah ditiba did ayah kepada masyarakat awam yang masih sengant keterbatasan kognitif dalam bidang keagamaan. Di samping itu juga sebagai ajang latihan para santri untuk mengadaptasi dengan dunia nyata.