Bunga Senja
dulu…
dirimu pelipur lara
menghiasi jagat raya
terjaga, berharga, dan terpelihara
terjaga dari jamahan tangan berbisa
pagar
iman, taqwa
dinding
besi, baja
jauh
laut, samudra
selalu terpanjar nur rabbana
harum semerbak, mbak sedap malam
tetapi sekarang sirna…
mahkota yang berharga
menjadi sarang laba-laba
bebas…
siapa saja boleh juga
menggoda,
merasa,
meraba,
bahkan mengotorinya
sulit
sulit
sulit
sulit mencari yang sempurna
walau di taman bunga
semua telah tercuca
harum meninggalkannya
semua telah layu
dan sirna
ya
sirna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan Anda