Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
Jakarta - Kelompok teroris membutuhkan dana yang besar untuk melakukan operasi maupun kegiatan pelatihannya. Bagi kelompok teroris di Aceh, ladang ganja disinyalir menjadi sumber biaya bagi mereka.
"Untuk menghidupi sebuah operasi militer, mereka membutuhkan dana yang besar. Saya sangat percaya mereka menggunakan ladang-ladang ganja yang ada di Aceh dimana mereka bisa jual untuk menghidupi dan membiayai operasi militer," ujar pemerhati masalah teroris Mardigu dalam diskusi "Polemik: Masih Ada Teroris" di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (13/3/2010).
Mardigu kemudian mencontohkan, seorang gembong mafia di Polandia, Pablo Escobar, yang seringkali mendanai kegiatan terorisme melalui bisnis perdagangan narkoba miliknya dan para teroris di Afghanistan yang membiayai operasi mereka dari ladang opium yang dimiliki.
Dikatakan dia, dalam penjualan ganja tersebut, para teroris bekerja sama dengan warga lokal. "Pasti ada unsur lokal," cetusnya.
Menurut Mardigu, para teroris menggunakan ladang ganja disebabkan karena pilihan mereka sangat sulit untuk mendapat dana. "Sumber dana tidak datang dari asing, karena simpatisan mereka sudah tidak bisa bergerak lagi," jelasnya.
"Maka lahan ganja di sana menjadi sebuah potensi yang sangat memungkinkan untuk pembiayaan," imbuhnya.
Terhadap hal ini, anggota Komisi I DPR Dapil Aceh, Azwar Abubakar, membantahnya. Menurut dia, belum tentu ganja dijual untuk sumber biaya.
"Di Aceh, ganja mudah didapat tapi nilainya lebih tinggi kalau dibawa keluar Aceh. Saya kira menggunakan ganja untuk berdagang, belum," ujarnya.
(nvc/gah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan Anda